Friday, April 13, 2007

Membangun kebersamaan


Aduuuh....minggu ini ngelelahin banget. Kalo lelah fisik mah gampang tinggal tidur. Tp yg lelah adalah batin. Cape banget. Emang sih aku tuh orgnya perasa bgt. Suka ngerugiin diri juga krn terlalu mikirin sesuatu yang sebenernya nggak usah dipikirin. Lupakanlah...

Biasa masalah pekerjaan di kantorku yang harus aku bilang kantorku tercinta. Meski banyak temanku di kantor yang udah nggak nganggap organisasi ini tercinta. Alias nggak belong lg deh. Banyak faktor yang ngebuat temans pada gggak merasa bangga memiliki kantor ini. Alasannya klise, tp emang begitu nyatanya. Yaaa....intinya reward dan punishmen gak jelas gitu. Belum lg iklim kerja yg emang udah nggak bagus lagi. Saling menyalahkan....Kalo aku coba gerilya satu persatu nanyain apa sih yang salah di kantor ini. Semua udah jago ngejawab. Bahkan analisisnya melebihi para pakar. Salutt.....Ujung2nya pasti deh di pengurus atau sistem.

Ok, masalah sistem. Sistem kerja di organisasi ini kudu diperbaiki sebelum meradang. Tapi ya...sistem itu kan terdiri dari kita-kita juga. Individu2 juga. Kesepakatan gitu deh. Dari segi bahasa sistem itu adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. So, kalo menurutku, kalo kita ingin ngubah sistem yang lebih bagus, memang ada di tangan pengurus. Will nya pengurus bagaimana untuk menjadikan organisasi ini lebih baik. Tapi....hemm...aku bisa bilang kurang komitmen dari pengurus. Mereka cuma bisa ngomong dan kurang percaya pada staf/karyawan. Istilah frontalnya, underestimatin staff.

Sementara staff sendiri, yang merasa udah maksimal kerja. Bahkan rela mengorbankan kepentingan pribadi krn dikejar target program, sebel dong....kalo terus-terusan disalahin. Maunya apa sih? Belum lagi, organisasi sangat minim bukannya tidak ya merhatiin ama yang namanya kesejahteraan. Prosedur yang sangat berbelit. Lembur yang tidak diperhatikan. Sebelnya lagi, kalo kta terlambat cm semenit, eh..dipotong transport. Di satu sisi kalo kita pulang larut malam, sama sekali nggak dihargai. Tentu pulang malam, bukan untuk main dong. Krn emang kerjaan nggak kelar2 sementara deadline terus menghadang.Trus perdiem yang kecil banget kalo tugas di daerah, eh....masih dipangkas juga uang transport kita. Maunya apa sih ?

Yang namanya tugas luar, kalo menurut aku sih, adalah suatu prestasi. Krn organisasi dah percaya ama kita. Eh...ini malah dipotong transport harian. Cape..deh...Kalo diceritain masih banyak lagi. Bikin BT.

Itu baru dilevel kebijakan. Di level karyawan beda lagi. Karena faktor tadi dan kurang adanya leadership yang kuat membuat para staf terombang-ambing. Dan,.....terciptalah iklim saling menyalahkan dan menuding. Saling melempar tanggung jawab. Macem-macem deh. Bahkan sekarang aku mengendus, sudah ada persaingan bisnis alias project. Bagi div yang punya project banyak, suka diomongin negatif dan nggak mau mendukung kelancaran. Padalah semua program di organisasi ini mengintegrated. Harus saling menunjang. Bukan malah terpisah2 dan menjadi kerajaan2 sendiri. Semua berlomba demi kepentingan projectnya. Nggak peduli kaitannya dengan divisi lain. Itu urusan divisi lain. Aduuuuh....

Energi negatif pada individu2 kantor udah mulai menyebar. Aku kadang suka terbawa yang memudarkan semangat bekerjaku. Aku harus lawan. Karena aku mencoba mengatakan ini kantorku yang tercinta. Mudah2an rezeki yang aku dapat dari hasil kerjaku membuahkan keberkahan.

Aku selalu yakin dengan konsep energi. Aku ingin kantor ini berubah. Mungkin untuk level atas aku belum punya kapasitas. Aku juga nggak mau saling menyalahkan. Aku suka pelan2 coba memberikan spirit ke beberapa teman untuk terus semangat meski situasi kantor tidak menentu. Bekerjalah, berbuat yang terbaik, optimalkan kesehatan dan kesempatan yang Allah berikan saat ini. Jangan diabaikan. Kita mungkin belum bisa mengubah keadaan. Untuk itulah ubahlah diri kita terhadap keadaan itu. Bangunlah tim yang baik. Susah sekali membangun tim kerja yang baik kalo dalam diri nggak mau nerima masukan orang lain, ide orang lain, dan nggak bisa kerja sama. Aku coba itu dengan diriku. Prinsipnya, kalo aku ingin diterima oleh orang, ide dan konsepku bisa dipake orang, aku harus melakukan hal yang sama terhadap orang. Org juga punya hak untuk didengar pendapatnya dan diakomodir idenya.

AKu juga tanamkan itu. Pelan2 aku coba sampaikan ke temas, bahwa kita harus kembali pada tujuan awal. Untuk apa program atau project dijalankan. Untuk apa ? apakah untuk kepentingan pribadi. tentu nggak bukan. Tapi untuk kepentingan bersama. Maju satu, maju semua. Sakit satu, sakit semua. Orang luar tentu nggak akan mengenal individu, tp org pasti mengenal pesan organisasi seperti apa yang akan dibawa. Mau dibawa kemana program. Pasti untuk masyarkat. Perubahan sikap dan prilaku. Untuk mencapainya, tentu kita harus mantapkan perubahan pada minimal diri kita. So, cobalah untuk menerima keeksistensian orang lain. Manusiakan mereka, dan jadilah teamwork yang baik. Dan,....jangan lupa niatkan selalu dalam rangkaian ibadah kepada Allah. Pasti rasanya akan nikmat. Nikmat sekali.

Allah selalu memberikan jalan keluar dengan cara yang tidak disangka2. Dikala kita stag, Allah berikan solusinya.

Terima kasih ya Allah.

No comments: