Tuesday, July 10, 2007


Asyik euy...Bersepeda

Aktivitas ini sebenarnya bukanlah hal yang baru bagiku. Selama 3 tahun semasa di SMP aku selalu bersepeda untuk ke sekolah. Dulu, bersepeda masih belum bergengsi. Aku pun kerap ngerasa malu bersepeda karena sebagian besar temanku bermotor dan bermobil. He..he..maklumlah sekolahku dulu tergolong sekolah elit.

Keluarga kami yang memang dari keluarga sederhana belumlah mampu untuk membeli mobil. Praktislah hampir setiap aktivitas bapak menggunakan sepeda. Alhamdulillah hikmahnya, kesehatan bapak baik. Bapak jarang sakit. Kecuali emang brochnitis yang udah jadi bakatnya. Ya..seusia bapak yang menginjak 70 tahun tergolong sangatlah sehat. Terus terang semula aku ngerasa malu juga kalo bapak ke sekolah ambil raport pake sepeda. Malu karena emang teman-temanku dulu suka ngegang. Mereka suka ngejauhin orang yang memang dianggap nggak selevel. Maklumlah mereka kebanyakan anak pejabat dan kerja di instansi pemerintah pengumpul pajak. Sementara aku, hanya wirausaha kecil.

Sudahlah...seiring dengan kematangan usiaku, kini aku nggak memusingkan lagi masalah status. Toh Allah hanya melihat derajat ketakwaan seseorang bukan dari berapa banyak harta yang dimilikinya. Jika pun ia memiliki harta yang banyak, tentu dia juga harus mempertanggungjawabkan darimana dan untuk apa harta itu. Sebuah pertanggungjawaban yang berat jika kita salah menggunakannya.

Aku sekarang nggak malu lagi nunjukin bapakku yang bersepeda. Aku ajak bapak ikutan sepedaan dengan komunitas sepeda, minggu (7/7). Start di kantor Gramedia Kompas, bersepeda menuju Pantai Muara Kapuk. Sekitar 40 km deh. Wah....berat bo..apalagi pas tanjakan. Tapi, Subhanallah bapakku kuat sekali. Bahkan nyaris tidak berkeringat. Aku yang semula mengkhawatirnya dirinya, malah kebalikannya beliau sangat mengkhawatirkan aku. Beberapa kali bapak terpaksa harus berhenti menungguku yang tertinggal jauh. Bapak, bapak...aku bangga padamu.

Aku dan teman-teman PMI (Putu, idon, arif, ina, ane) ikutan juga. Kami meminjam 5 sepeda secara gratis dengan temannya Idon. Cuma dikasih balasan beberapa pin climate change.

Asyik acaranya. Sekitar 150 orang turut berpartisipasi. Aku memang nggak termasuk yang terakhir, tetapi pengawasan dan dukungan dari panitia membuatku terus semangat. Panitia terus memperhatikan sepedaku. Memberi aba2 untuk ubah gigih supaya nggak berat. Belum lagi panitia yang kerap tersenyum sambil mengacungkan jempol. Wah, aku benar-benar termotivasi. Panitia juga helpful membantu peserta yang sepedanya bermasalah. Untuk peserta yang nggak kuat pun, mobil kijang siap mengantarkan sampai tujuan. Akhirnya aku sampai juga ke tempat finish, sebuah daerah ang dulunya adalah rawa kini telah menjadi kota yang cukup menakjubkan. Bangunan yang indah bergaya eropa dan perumahan elit. Konon daerah itu kena banjir juga waktu banjir besar terjadi di jakarta tahun lalu. Praktis perumahan itu kurang laku. Dan, sekarang digiatkan kembali melalui promosi seperti acara sepedaan ini, mungkin salah satu wahana promosi.

Sesampainya di sana kami dihimbau untuk menanama mangrove. Teman-temanku di PMI ikut nyebur di rawa. Aku nggak sempet karena ngantri bikin mie rebus untuk bapak yang belum sarapan. Ngeliat foto-foto teman yang nanem, asyik juga. Dalam acara itu hadir juga menteri kehutanan, artis ike nurjana dan olivia zalianty.

Bersepeda kini menjadi previledge. Sebuah aktivitas yang sangat terpuji untuk melindungi bumi yang sangat pekat polusi udara. Selain bikin badan sehat dan bugar, mengurangi polusi udara, juga bikin kantong nggak bocor, alias hemat. he..he...Aku sangat mendukungnya. Sebagian mereka menamakan komunitasnya 'bike to work' bersepeda ke kantor. Kalo diantara kita belum PD jalan sendiri, untuk sementara waktu anggota komunitas tersebut siap menjemput kita dari rumah. Subhanallah, mereka luar biasa. Mereka nggak neko2 untuk berupaya save the earth. All efforts begin with me by my self. Ok, someday I will be following you.